Ikuti Langkah-Langkah Berikut bila Anak Kejang Demam

Ikuti Langkah-Langkah Berikut bila Anak Kejang Demam
Credits: Freepik. Demam tinggi pada anak dapat berisiko menimbulkan kejang.

Bagikan :


Kejang demam adalah kejang yang dialami anak karena demam. Kejang demam biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan tidak berbahaya. 

Sebagian besar anak dengan kejang demam akan pulih dengan cepat dan tidak mengalami efek jangka panjang atau komplikasi. Namun, anak yang mengalami kejang demam kompleks (kejang >15 menit dan berulang dalam 24 jam) dapat berisiko menderita epilepsi di kemudian hari.

Kejang demam biasanya terjadi pada anak antara usia 6 bulan sampai 5 tahun, namun lebih sering terjadi antara usia 12 dan 18 bulan.

 

Jenis Kejang Demam 

Kejang demam dikategorikan menjadi dua, yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Apakah perbedaannya?

  • Kejang demam sederhana
    • Adanya kejang umum, misalnya kelojotan atau kaku seluruh tubuh
    • Durasi kurang dari 15 menit
    • Kejang tidak berulang dalam 24 jam
  • Kejang demam kompleks
    • Kejang terjadi di bagian tubuh tertentu, atau dari bagian tubuh tertentu menjadi umum (seluruh tubuh)
    • Durasi lebih dari 15 menit
    • Kejang berulang dalam 24 jam

 

Gejala Kejang Demam 

Kejang demam ditandai dengan:

  • Adanya kejang saat demam (suhu tubuh >38ºC)
  • Kejang dicirikan dengan hentakan pada tungkai dan lengan yang berulang seperti kelojotan dan mata mendelik ke atas
  • Anak kehilangan kesadaran atau pingsan

Artikel healthpedia: Penyakit Kejang Demam - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

Langkah-Langkah Jika Anak Mengalami Kejang Demam 

Meskipun kejang demam seringkali tidak menyebabkan masalah jangka panjang, namun tetap saja orang tua akan merasa khawatir. Jangan panik, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut saat anak mengalami kejang demam. 

  1. Tempatkan anak di permukaan yang lembut dan datar agar anak tidak terjatuh 
  2. Perhatikan kapan waktu kejang dimulai 
  3. Tetap berada di dekat anak dan awasi 
  4. Singkirkan benda keras atau tajam dari anak 
  5. Kendurkan pakaian yang ketat 
  6. Jangan menahan anak dan membatasi gerakannya 
  7. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak 

Setelah kejang demam berakhir, segera bawa anak ke dokter. Anak akan diberi dosis obat untuk menurunkan demamnya berdasarkan berat badan anak. Anda dapat membantu menurunkan suhu badan anak dengan menyeka menggunakan handuk atau mengompres dengan air hangat untuk mendinginkan suhu tubuhnya. 

Bila anak mengalami infeksi yang lebih serius, mungkin anak-anak perlu mendapatkan observasi dan perawatan di di rumah sakit. Anak-anak dengan kejang demam berulang dapat berisiko mengalami epilepsi di kemudian hari, sehingga sangat penting untuk melakukan konsultasi lebih lanjut ke dokter. 

 

Bolehkah Memberikan Kopi pada Bayi dan Anak untuk Mencegah Kejang? 

Banyak orang percaya memberikan kopi pada bayi dan anak dapat membantu mencegah kejang. American Academy of Pediatrics, menyarankan agar bayi, anak-anak dan remaja tidak diberikan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi. 

Tubuh bayi dan anak-anak belum dapat menoleransi kafein meskipun dalam jumlah yang kecil dan justru dapat mengganggu beberapa fungsi tubuh. Gangguan yang dapat timbul akibat mengonsumsi kafein, di antaranya bayi dan anak-anak menunjukkan rasa gelisah, cemas, menjadi rewel, dan bahkan dapat menimbulkan kolik pada bayi

Belum ada bukti ilmiah bahwa kopi dapat mencegah terjadinya kejang demam. Justru pada sebuah studi menyebutkan bahwa konsumsi kafein meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kejang. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa kafein dapat menurunkan efektifitas obat kejang. 

 

Saat anak mengalami kejang, Anda dilarang memasukkan benda ataupun makanan/minuman yang justru dapat menyebabkan anak tersedak. Lakukan langkah-langkah yang sudah disebutkan di atas saat anak Anda mengalami kejang.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 05:15